Yogyakarta, – Pengunjung video diharuskan merogoh kocek Rp 100.000 untuk masuk ke Gumuk Pasir di Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Video tersebut awalnya diunggah ke akun Instagram Dwi Ryanto. Kemudian beberapa akun media sosial lainnya membagikan unggahan tersebut.
Video 0 menit 49 detik itu berisi percakapan dengan seorang ibu yang meminta tiket. info slot gacor pragmatic
Kemudian, muncul kontroversi mengenai harga 100.000 rupee yang diminta ibunya. Pasalnya, pengunggah mengaku sudah beberapa kali berkunjung dan hanya membayar parkir.
Dwi Rianto mengatakan dalam video yang diunggah, “Kun diminta membayar 100.000 rupee. Kami sering ke sana (ke sini sering), jadi kami bayar parkir.”
Sang ibu juga menjelaskan dalam video tersebut bahwa lokasi Geummuk Pasir yang dikunjungi wisatawan adalah tanahnya dan berada di bawah pengelolaan pribadinya.
“Karena situs ini tanah pribadi. (Kalau ada gundukan pasir di sebelahnya) itu tanah milik sultan,” katanya.
Markus Purnomo Ade, Kabag Humas dan Penerangan Pariwisata Dinas Pariwisata Bantul, mengatakan pihaknya sudah menghubungi pengunggah dan ibunda. Bahkan, Dinas Pariwisata Bantul juga menanyakan lokasi di Bokdarois.
Dia mengatakan ibunya memiliki kesalahpahaman tentang pengunjung. Ibuku menuntut pembayaran karena dia pikir para pengunjung akan difoto sebelum pernikahan.
“Meskipun (pengunggah) akan mengambil gambar dengan kamera pribadi mereka, bukan sebelum pernikahan,” kata Ipung, nomor telepon dekat Markus, saat dihubungi , Selasa (31 Mei 2022). .
Katanya, “Memang benar ibu dari perwakilan pariwisata ada di sana, dan lokasinya ada di arah Barentrette.”
“Lebih baik bertanya dulu. Apa artinya berada di lokasi. Misalnya, ingin piknik, sebelum pernikahan, ingin syuting film, dll. Akan lebih nyaman jika bertanya ,” kata Ebon.
Ia berharap para pejabat pariwisata mengutamakan pelayanan Sapta Pesona.