JAKARTA, – Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan berbagai upaya pendistribusian vaksin ke seluruh dunia harus terus dilakukan.
Termasuk pentingnya inovasi pendanaan dan kebijakan dalam distribusi vaksin. live slot gacor hari ini
Hal itu disampaikannya dalam lokakarya bertajuk “Fair Global Vaccine Manufacturing” pada Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss.
Dia menambahkan dalam siaran pers yang mengutip pada Jumat (27/5/2022) bahwa “karena biaya perawatan kesehatan terus meningkat secara global, kita harus mendorong semua pemangku kepentingan untuk menerapkan cost sharing dan cost gap”.
Baca Juga: Menko Airlangga Umumkan Momen G20 Dan Jadikan Indonesia Pusat Regulasi Transisi Energi
Erlanga mengatakan agenda kepresidenan G20 Indonesia mengharuskan semua pihak untuk bersiap menghadapi epidemi di masa depan.
“Oleh karena itu, G20 melalui Gugus Tugas Gabungan Keuangan dan Kesehatan sepakat untuk menjajaki penciptaan mekanisme pembiayaan baru tanpa mengabaikan gap pendanaan dalam kesiapsiagaan dan respons pandemi,” ujarnya.
Airlangga juga menyampaikan pentingnya ketahanan kesehatan global, yang dapat dicapai melalui teknologi, sumber daya manusia, dan pendanaan yang memadai.
Di sisi teknologi, dia menekankan perlunya mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara sektor publik dan swasta untuk menggandakan investasi di pusat penelitian dan pengembangan vaksin dan pusat pembuatan vaksin.
Baca Selengkapnya: Menko Airlangga Ajak AMTD Group Investasi di RI.
Ia berpesan, pengembangan vaksin harus mempertimbangkan karakteristik spesifik negara.
Misalnya, vaksin berbasis mRNA akan lebih murah jika diproduksi di negara seperti Indonesia yang bahan bakunya banyak dan tersedia, katanya.
Menko Airlangga juga berbicara tentang pentingnya sumber daya manusia kesehatan di dunia.
Dalam kasus negara maju, katanya, sulit untuk mengamankan bakat di bidang kesehatan karena tingkat pertumbuhan penduduk yang menurun dan ekonomi perak.
Sebagai referensi, 5,16 miliar orang di seluruh dunia, atau sekitar 67% dari populasi dunia, telah divaksinasi COVID-19.