Spread the love

Jakarta, – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengungkap kasus yang mendorongnya untuk mencari informasi dari Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus (Benddle) Nahdlatul Ulama setelah diperoleh bukti yang cukup.

Hal itu menyusul pernyataan Maming yang menyebut Wakil Presiden KPK Alexander Marwat kepada Syamsuddin Arsyad alias Haji Essam terkait pemanggilannya ke KPK. rekomendasi situs judi online

Haji Issam dikenal sebagai salah satu raja batubara Kalimantan yang memiliki PT Gunlin Group.

Alex juga gagal memastikan bahwa permintaan informasi tentang Mamming itu terkait dengan grup BT Junlin milik Haji Essam.

Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta membenarkan KPK akan membebaskan kasus yang sedang diselidiki itu setelah tim penyidik ​​menemukan bukti yang cukup.

Sebelumnya, Mamming mengatakan Kamis (2/6/2022) merupakan surat panggilan untuk mengunjungi kantor KPK guna memberikan keterangan terkait penyidikan tersebut.

Selama periode 2019-2022, Ketua BPP HIPMI mengaku telah dimintai keterangan terkait persoalan nama samaran Haji Essam.

Saat ditemui Mardani pada Kamis malam di gedung Merah Putih KPK Jakarta, “Saya ke sini untuk memeriksa informan untuk penyidikan.”

Politisi PDI-P mengatakan, “Intinya saya datang ke sini karena ada masalah dengan Haji Shamsudin atau Haji Essam, pemilik Grup Gunlin.”

Mardani enggan merinci persoalan antara dirinya dan Haji Essam.

Saya bahkan tidak mau mengatakan informasi apa yang dibutuhkan penyidik ​​dalam menanggapi permintaan klarifikasi selama sekitar 12 jam.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *