JAKARTA, – Jenderal Fachrul Razi, ketua organisasi Pejuang Bravo Lima, membenarkan bahwa Ali Vancer Murasabisi, pemimpin organisasi pemuda Bravo Lima Ali Vancer Murasabisi, menjadi salah satu saksi pemukulan. Putri Demokrat Indonesia. Politisi PDI-P Indah Kurnia. , Justin Frederick, kemarin (6 April 2022) Sabtu di Tol Dalam Kota.
“Ya (Ali Vancer Merasabesi, Ketua Pemuda Bravo Lima”).
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, Ali Fancier tampaknya hanya melihat pemukulan Justin. Dia bahkan bertengkar dengan Justin setelah pelaku berhenti berakting. link judi slot gacor
Fakhrul juga menyatakan penyesalannya atas insiden kekerasan tersebut.
Fashrul mengaku menyerahkan seluruh proses hukum ke Polda Metro Jaya.
Bravo 5 awalnya merupakan kelompok relawan yang dibentuk pada tahun 2014 untuk mendukung Presiden Jokowi. Nama kelompok relawan ini dimulai oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Koordinator Investasi Maritim saat ini.
Pensiunan anggota EAF Bravo Volunteers 5 adalah: Letnan Jenderal Kasum TNI (Purn), Letnan Jenderal Merasabisi dari Swedia (Purn) Sumardi; (Purn) Zain Abdin, Mayjen INA (Purn) Hiriadi, INA (Purn) Brigjen (Purn) Paulos Brananto dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Marceito.
Saat dihubungi secara terpisah, Merasavisi, warga Swedia, membantah informasi bahwa anak tersebut terlibat dalam pemukulan.
Nama grup ini berasal dari kata Bravo dan angka 5 yang melambangkan kediaman Luhut di Jalan Banyumas Nomor 5 di Menteng, Jakarta Pusat.
Tim relawan tersebut sempat lowong setelah pasangan Jokowi-Yusuf Kalla memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, dan kembali aktif menjelang pemilihan presiden 2019 yang dipimpin oleh Fakhr Al-Razi.
Mereka juga memiliki Jalan Maluku No. Markas besar pindah ke 32.
Setelah itu, tim relawan diluncurkan sebagai organisasi berskala besar pada 1 Februari 2020 dan berganti nama menjadi Pejuang Bravo Lima (PBL).
Mulailah dengan menggesek
Hengki Haryadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol, melaporkan pelaku pemukulan Justin ditangkap pada Sabtu malam.
Hengke mengatakan “benar bahwa kami mendapatkannya dan kami sedang menyelidikinya”.
Menurut mantan direktur Polda Metro Jaya itu, dua orang dalam video tersebut dan satu orang yang melecehkan Justin akan diselidiki secara mendalam.
Dikatakannya, mereka nantinya akan ditangkap sesuai kemampuannya saat terjadi pemukulan di Tol Dalam Kota Kecamatan Tebet menuju Cawang, Jakarta Selatan.
“Kami ditangkap dan ditahan di bawah kapasitas,” kata Hengke.
Kepala Humas Polda Metro Jaya Direktur Utama Endra Zulpan mengatakan, kecelakaan terjadi pada Sabtu (6 April 2022) sekitar pukul 12.40 WIB di ruas Tol Dalam Kota dekat pintu tol Tebet arah Quang.
Indra mengatakan, kecelakaan itu awalnya berawal dari tabrakan antara mobil penyerang dan mobil korban.
“Awalnya karena goresan, tapi [pengemudi] melepasnya dari sisi kiri,” kata papan arsip.
Awalnya, mobil Justin melaju ke timur dari lokasi. Tiba-tiba mobil pelaku yang diketahui bernomor polisi B-1146-RFH bertabrakan dengan mobil korban.
“Dari kiri, terlapor sedang mengendarai mobil Nissan, memotong mobil dan bertabrakan dengan mobil terlapor (Justin),” kata Zulvan.
Pengemudi RFH menolak untuk menerimanya dan mendekati mobil korban. Saat itu, granat hidup penyerang langsung dilempar ke arah korban.
Usai aki, Justin melaporkan kejadian tersebut ke Polda Gaya Metro kemarin sore. Dia menunjukkan beberapa bukti dalam laporan itu.
Indah Kornia mengaku sangat sedih karena anaknya menjadi korban pemukulan.
Saat Indah dihubungi pada Sabtu, Indah mengatakan, “Saya turut prihatin mendengarnya. Bagaimana bisa ada orang-orang sadis seperti itu? Seorang anak tak berdaya yang dipukul bersama dan kabur tanpa plat nomor. Beruntung ada yang membuat sebuah video.” Ucapnya. (6 April 202022).
Sebuah video yang mengklaim bahwa Justin telah dipukuli menjadi viral di media sosial. Sebuah video yang diunggah ke akun Instagram @recordjakarta memperlihatkan seorang pengemudi pria dipukuli berulang kali oleh pria berbaju merah. Kendaraan pembunuhnya adalah SUV Nissan X-Trail dengan panel RFH.
Korban menabrak pinggir jalan. Setelah itu, korban berdiri lagi untuk melindungi dirinya. Seorang pria berbaju batik muncul di sebelah tersangka yang sedang adu mulut dengan korban usai pemukulan.