Spread the love

JAKARTA, – Rasamala Aritonang, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendorong kejaksaan memperkuat pemberantasan korupsi dengan menyusun regulasi dan produk hukum.

Hal itu menyusul survei indikator politik di Indonesia yang menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap KPK paling rendah di antara aparat penegak hukum lainnya.

Usai meninjau jajak pendapat, mantan pegawai KPK itu malah mengusulkan pembubaran KPK. agen judi slot online 2022

“Saya mengusulkan agar KPK membubarkan dan memperkuat kejaksaan,” tulis Rasamala melalui akun Twitter pribadinya @RasamalaArt, mengutip Jumat (6/10/22).

telah memperoleh izin untuk mentransfer unduhan.

Seiring dengan pembubaran BPK, Rasamala juga mendesak Kejaksaan Agung untuk meningkatkan upaya KPK memerangi korupsi hingga saat ini.

Menurut dia, peningkatan kinerja Kejaksaan Agung bisa dimulai dengan mengalihkan anggaran Badan Pemberantasan Korupsi (BPK) ke unit Adjacsa.

Rasamala mengatakan, “Penguatan Kejaksaan dimulai dengan mengalihkan anggaran KPK yang besar ke Kejaksaan Agung dan menaikkan gaji kejaksaan.”

“Hal ini dapat mendorong lebih optimalnya kinerja OTP. Fungsi preventif KPK terintegrasi dengan Ombudsman untuk fokus pada pencegahan,” ujarnya.

Rasamala menambahkan kepada , menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap KPK dibuktikan dengan berbagai jajak pendapat.

Dalam situasi seperti itu, perlu untuk mengevaluasi lembaga antikorupsi untuk mengidentifikasi masalah secara akurat.”

“Jika ada masalah dengan kepemimpinan, Anda harus memperbaiki kepemimpinan; jika ada masalah dengan bisnis, Anda harus memperbaiki bisnis; jika hukum adalah masalahnya, Anda harus memperbaiki hukum. Abaikan saja,” kata Rasmalah.

Ia mengatakan KPK dibentuk untuk meningkatkan kinerja penegakan hukum aparat penegak hukum yang ada yang belum optimal. Namun, jika yang terjadi justru sebaliknya, maka keberadaan KPK patut dipertanyakan.

Menurut Rasamala, ada tiga opsi yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan. Misalnya, amandemen pimpinan KPK, review undang-undang KPK atau pembubaran KPK.

Menurut hasil survei indeks politik Indonesia, tingkat kepercayaan terhadap KPK paling rendah di antara lembaga penegak hukum lainnya.

Survei ini dilakukan dengan metode RDD (Random Number Dialing) dari tanggal 18 hingga 24 Mei 2022.

Di sisi lain, RDD adalah metode pemilihan sampel melalui proses menghasilkan nomor telepon secara acak dengan menggunakan 1213 responden sebagai sampel.

“Instansi yang paling dipercaya TNI adalah TNI, dari pertama sampai ketiga TNI, presiden, polisi, yang berubah adalah Kejaksaan Agung,” kata Burhanuddin Muhtadi, Sekjen Indeks Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangannya, Rabu. ). ).

Berdasarkan tingkat kepercayaan, TNI (85,3%) menduduki peringkat pertama, disusul Presiden (73,3%) dan Polri (66,6%).

Kesalahan pengambilan sampel diperkirakan sekitar 2,9%, dengan asumsi pengambilan sampel acak sederhana pada tingkat kepercayaan 95%.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *