JAKARTA, – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengusulkan agar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi sapi milik peternak di Tanah Air yang ditetapkan pemerintah sebagai pandemi.
Sebab, penyakit itu dinilai semakin meresahkan dan membutuhkan Respon cepat pemerintah dalam menanganinya.
“Kami berharap pemerintah bisa memberi perhatian dalam penanganan masalah ini secara serius. Misalnya dengan membentuk penanganan satgas PMK dan memberi bantuan bagi mereka untuk memperkecil beban kerugian akibat alam /22″d PM Kerugian akibat agen judi slot online
Karena itu menetapkan ini sebagai sebuah pandemi adalah cara yang memungkinkan agar konsentrasi penangan lebih fokus, lanjutnya.
Ia mengatakan, penyakit ini telah tersebar di 18 provinsi dan 127 kabupaten/kota berdasarkan Data Kementerian Pertanian per 2 Juni 2022.
Fakta itu, lanjut Muzani, harus menjadi pertimbangan pemerintah agar lebih serius menangani masalah PMK.
Di sisi lain, PMK juga merugikan para peternak karena ratusan sapi mereka mati. Selain itu masih banyak lagi terjangkit PMK, namun tidak tertangani.
Para peternak rakyat kita seng terpuruk. Mereka harus menderita kerugian karena sapi mati dan terpapar PMK, jelasnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPR itu mengatakan, tindakan penanganan PMK harus segera dilakukan mengingat tak ramaragi masyarakat akan merayakan Idul Adha.
Menurutnya, jumlah hewan ternak yang diperlukan untuk memenuhi ibadah kurban sangat besar.
Dan harus dipastikan bahwa hewan kurban seperti sapi, kerbau, dan kambing harus sehat dan bebas PMK. Sebab, daging kurban setelah disembelih akan dikonsumsi oleh masyarakat,” ujarny
Oleh karena itu, semua pihak diminta memastikan bahwa daging kurban yang akan dikonsumsi benar-benar steril.
“Sapi-sapi yang PMK harus dipastikan tidak dijadikan sebagai hewan kurban Karena itu Fraksi Gerindra agar pemerintah mengganti kerugian sapi-sapinya terjangkit PMK,” ter
Lebih lanjut, Muzani menilai harus ada pengobatan masif agar sapi-sapi aman dari PMK.
Termasuk, kata dia, penyemprotan kandang secara masal harus dilakukan.
“Dengan demikian kerugian yang ditanggung oleh peternak sapi kita bisa diminimalisir,” tutur Muzani.
Jika masalah penanganan PMK ini terkendala anggaran, Fraksi Gerindra mengusulkan agar dilakukan pemfokusan kembali anggaran.
Hal Tu Penanganan Masala PMK perlu dilakukan dalam jangka pendek dan cepat.
Sebab, Muzani Menilai masalah PMK, jika dilihat dari luas penyebaran dan banyaknya hewan ternak yang terjangkit, seharusnya sudah masuk dalam kategori darurat.
“Itu sebabnya Fraksi Gerindra berharap pemerintah segera bertindak atas masalah ini Karena penyakit PMK ini sifatnya sudah menjadi Pandemi,”.
Beberapa daerah melaporkan adanya kasus PMK yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Wabah PMK Adala Penakit Yang Menie dan Huwan Turnak. Wabah ini kadang disebut juga dengan Wabah sapi kari atau half-drug menie and sapi.
Kasus PMK di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 1.276 ekor hewan ternak.
2 Juni 2022, hewan ternak yang positif ada sebanyak 1.050 ekor sapi perah, 212 ekor sapi potong, 11 ekor domba dan 3 ekor kerbau.
Lalu di Aceh, tercatat per 23 Mei 2022, sebanyak 6.277 sapi positif PMK dan jumlah itu 1.781 sapi sembuh dan sisa 4.496 masih positif.