JAKARTA, – Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menghadirkan versi elektronik dari Desa Sewak Jwal, sebuah desa nelayan mewah (Kalagu) di Kabupaten Belitung di Pulau Bangka Belitung, untuk dipamerkan pada acara kepresidenan Indonesia G20.
Menurut Plt, Kepala Biro Perizinan dan Perikanan KKP Mochamad Idnillah, Direktur Dinas Perikanan Alam Desa Suak Gual memiliki beragam sumber daya tumbuhan alam selain sektor kelautan dan perikanan. Potensi ini difasilitasi oleh produk eco-printed dari berbagai tanaman asli. bocoran slot hari ini
Hasil pemberdayaan nelayan akan dipresentasikan dalam bentuk publikasi lingkungan pada Oktober hingga November dalam rangkaian kegiatan kepresidenan G20 Indonesia, jelasnya.
Potensi ini kita manfaatkan dengan memberdayakan nelayan setempat, ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip , Selasa (31 Mei 2022).
BACA JUGA: Kisah Pengusaha Batik Ecoprint Bertahan dari Pandemi Covid-19
Menjadi alternatif untuk mencari nafkah
Edinullah mengatakan bahwa Siwak Gwal merupakan salah satu desa nelayan yang maju karena struktur geografisnya dan didukung oleh antusiasme warga untuk mengikuti setiap pelatihan yang diadakan oleh KKP.
Menurutnya, banyaknya daun dan bunga yang hanya bisa dilihat di Desa Sewak Jwawal dibuat dengan bahan-bahan alami untuk membuat pola ekologi desa ini lebih istimewa dan artistik.
Nelayan Romina mengatakan bahwa pendidikan tipografi elektronik sangat bermanfaat bagi istri nelayan. Ekonomi keluarga sebagai mata pencaharian alternatif (MPA) sekaligus kreativitas.
BACA JUGA: Menteri SDM Berkomitmen Berikan Pelatihan Digital Marketing kepada Pengrajin Ecoprint
Romina juga mengatakan bahwa ibu-ibu di desa Sewak Jowal sangat antusias dengan program dukungan KKE. Luar biasa, tidak hanya pemburu, tetapi juga pemburu.
Produk yang berhasil dibuat oleh warga Desa Sewakjawal antara lain tas tangan, tas cinderamata, selendang, pasmina, tas laptop, tas, dan topi untuk pasar luar negeri.
Semangat warga Desa Sewakjwawal inilah yang membuat KKP bisa menunjukkan potensi tersebut melalui Kementerian Alam dan Perikanan selama masa G20 Indonesia.
Untuk referensi Anda, setelah Sakti Wahyu Teringono, Menteri Kelautan dan Perikanan, diluncurkan sebagai pos penangkapan ikan (Kalago) pada Maret 2021, Desa Sewak Jwal telah disulap menjadi objek wisata baru.