Spread the love

JAKARTA, – Ahmed Dimyati Natakusuma, anggota Komisi III DPR dari kubu Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan Komisi III akan meminta klarifikasi dari Kapolri atas kegagalan calon polisi Fahri Fadila Nur. Buta warna sebagian Rizuki, yang menjadi polisi setelah dinyatakan cedera.

Hal itu akan dibahas dalam pertemuan dengan Komisaris Besar III Polri. daftar slot gacor

Damietta mengatakan pertemuan itu merupakan agenda utama pembahasan anggaran, namun anggota masih bisa mempertanyakan kasus Fahri.

Politisi PKK itu juga mengaku belum bisa mengomentari kegagalan calon NCO.

Pasalnya, mereka tidak mendapat penjelasan langsung dari pihak kepolisian mengenai proses atau langkah-langkah pemilihan calon dari kepolisian.

“Jadi nanti ketahuan apa alasannya,” ujarnya.

Menurut Dimati, panitia ketiga akan meminta penjelasan kepada Kapolri tentang proses rekrutmen untuk mengetahui apa yang menghalangi calon NCO untuk maju ke tingkat berikutnya.

Dia menekankan bahwa polisi harus terbuka untuk memilih atau merekrut anggota mereka sendiri.

Dimati menjelaskan ”apa syaratnya, seberapa sering tes dilakukan, bagaimana membuka tes secara transparan dan langsung? Setransparan CPNS. Semoga ada perbaikan ke depan.”

Domyati menilai, proses seleksi yang transparan perlu dilakukan agar tidak ada persepsi negatif terhadap polisi.

Pasalnya, dinilai telah terbentuk persepsi bahwa polisi memiliki sistem seleksi yang baik, dengan Kapolri Wahyu Widada sebagai pusatnya dan ajudan personel Polri.

Wakil kepala Administrasi Rumah dan Keluarga menjelaskan, “Tapi saya tidak tahu bagaimana rekrutan tingkat bawah dan bawah melakukan ini. Apakah ada deposit atau rekomendasi, atau ada pengecualian atau pengecualian?” (BURT) DPR.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengabarkan, pria bernama Fahri Fadilah Nur Rizki lolos seleksi tahap pertama calon polisi pada 2021 karena hafal rencana tanya jawab tes buta warna.

Hal itu terjadi ketika Cap Dukes (Cap Dukes) Bulda Metro Jaya Kombes Didit Sitopoidi menanggapi video Fahri yang mengklaim bahwa dia diinterupsi dan mengubah namanya menjadi orang lain sebelum memulai pelatihannya.

Didet kepada wartawan, Senin (30 Mei 2022) bahwa “Orang yang paling mungkin belajar tentang buta warna adalah dengan menghafal (rencana).

Dalam video tersebut, Fahri mengaku lulus ujian seleksi calon NCO dan menduduki peringkat ke-35 dari total 1.200 peserta.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *