Spread the love

Jakarta, – Sebagian besar responden menilai polarisasi atau perpecahan antar kubu dengan pilihan politik berbeda telah berkurang sejak Pilpres 2019. Survei Pembangunan menemukan bahwa sebagian besar responden percaya bahwa pilihan politik merupakan faktor utama yang semakin mempersempit polarisasi atau perpecahan di antara faksi-faksi yang berbeda.

36,3% responden menjawab ya.

Menurut hasil survei Litbang , orang yang sengaja mengacaukan situasi antara lain influencer, vokalis, atau agitator. slot gacor gampang menang

Perlu diketahui, pada Pilpres 2019 ada dua kubu pendukung masing-masing pasangan calon, yakni Joko Widodo-Maarouf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Ono.

Perang opini atau opini negatif antara kedua kubu terus berlanjut hingga saat ini.

Gianni menjelaskan, teknologi media sosial memberi mereka ruang untuk memprovokasi atau menghasut secara bebas.

Selain figur yang gaduh dan berpengaruh, ketidaklengkapan informasi dan penipuan juga menjadi faktor yang memperparah polarisasi kedua kubu. 21,6% dari total responden menjawab ya.

Gianni menulis: “Informasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Bahkan menipu, mudah menyebabkan serangan lintas faksi.”

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *