Spread the love

JAKARTA, – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan selektif dalam memberikat infak.

dekat, baru-baru ini Detasemen Khusus(Densus) 88 Antiteror Polri menangkan mahasiswa Universitas Brawijaya(UB) berinisial IA yang terlupakan menggalang dana untuk kelompok teroris Islamic State (ISIS).

“Indonesia Dalaam Surbei Dikenal Dengan Tingkat Kedermawanan Domba Sangat Tinggi Potensi Dimanpatkan Ole Kelompok Jaringan kejahatan untuk dieksploitasi dan disalahgunakan,” ujarat dimanjabakhidkan /2

Nurwakhid menjelaskan, merugikan dan rekam jejak dari lembaga amal dan donasi harus diperhatikan.

Menurutnya, jangan sampai niat baik masyarakat justru disalahgunakan untuk kejahatan oleh orang lain.

Nurwakhid berdasarkan sumber dananya tidak bisa diabaikan.

Lebih lanjut, kata Nurwakhid, kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah(JAD) yang merupakan jaringan ISIS di Indonesia kini tidak hanya mengumpulkan dana melalui infak konvensional saja.

Nurwakhid Menyebut para teroris mengumpulkan donasi dengan kedok aksi kemanusianan.

“Juga memanfaatkan teknologi digital melalui penyebaran di medsos berkedok donasi sosial dan aksi kemanusiaan,” imbuh Nurwakhid. situs link slot gacor

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dihubungi , Kamis (26/5/2022), mengatakan, dinamika perkembangan teknologi secerydus suskempendu ISIS.

Para teroris mencari dana untuk ISIS baik melalui online maupun offline.

Untuk metode offline, Ramadhan menjelaskan salah satu cara penguumpulan dananya adalah dengan meminta sumbangan atau donasi.

Contonya Adala Pada 2013 Lalu. Saat itu, kelompok Abu Robin melakukan berbagai perampokan di bank BRI, kantor pos, dan toko bangunan.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *