Jakarta – Salah satu satgas Kepresidenan B20 Indonesia, Komite B20 Indonesia Women in Business and Business Women (B20 WiBAC), digelar pada Jumat (17/6/2022).
Acara sampingan ini merupakan agenda WiBAC B20 pertama yang menyampaikan rekomendasi kebijakan dan tindakan yang disiapkan oleh B20 WiBAC untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan. slot online terpercaya
Kegiatan tersebut dihadiri oleh peserta dari seluruh negara anggota Kepresidenan G20 online dan virtual, termasuk pejabat senior pemerintah, pemimpin bisnis, organisasi masyarakat sipil, dermawan, platform perempuan dan pemangku kepentingan terkait.
Data WiBAC B20 menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam ekonomi global dapat meningkatkan pertumbuhan PDB global sebesar $28 triliun pada tahun 2025.
Khususnya bagi pelaku bisnis, data WiBAC 2019 menunjukkan bahwa partisipasi setara antara perempuan dan laki-laki sebagai wirausahawan dapat meningkatkan PDB global sebesar 3-6%, menambah antara $2,5 triliun hingga $5 triliun pada ekonomi global.
Di Indonesia, pengusaha mikro dan kecil dan menengah (UMKM) berkontribusi 60% dari total perekonomian nasional dan 97% dari penciptaan dan penyerapan lapangan kerja, dan perempuan merupakan 64% dari semua pengusaha di usaha kecil dan UKM.
Ira Noviarti, presiden B20 Women in Business Action Council, mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk dicapai melalui partisipasi setara perempuan dalam perekonomian. Tapi celah yang harus diisi bukanlah lelucon. Apalagi setelah pandemi dalam dua tahun terakhir.
Ia mengatakan Jumat, “Kurangnya akses, peluang dan keterwakilan perempuan pada posisi strategis di dunia bisnis merupakan masalah yang harus kita atasi bersama dan ini menjadi fokus B20 Women in Business Action Council” (17/6/2022) .
Ia mengatakan, “Untuk mempromosikan dukungan dan pemberdayaan perempuan, kami telah menyiapkan platform yang disebut One Global Women Empowerment (OGWE) sebagai program akselerasi untuk membantu 1.000 pengusaha perempuan di seluruh UMKM meningkatkan keterampilan digital dan mendapatkan akses ke keuangan dan investasi. Saya membuatnya tersedia untuk Anda.” katanya. dikatakan. .
Ira mengatakan B20 WiBAC merekomendasikan serangkaian kebijakan dan tindakan dalam tiga tema utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inovatif, inklusif dan kooperatif. Bagi para pelaku usaha.
Sebagai tindak lanjutnya, Women’s Business Network mempercepat akses perempuan ke domain digital/STEM/sains, mempromosikan keterampilan digital dan kepemimpinan perempuan, dan memberdayakan perempuan dalam posisi kepemimpinan yang ditingkatkan dengan pelaporan berbasis gender.
Ini juga mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman untuk semua, yang dapat dimulai dengan pengembangan kebijakan sistematis untuk memerangi kekerasan berbasis gender dan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di ekonomi informal, termasuk daerah pedesaan. Dukung korban kekerasan.
Tiga tema usulan kebijakan dan aksi tersebut menjadi prinsip panduan bagi B20 WiBAC untuk mengatasi berbagai isu yang sedang berlangsung, termasuk kesenjangan antara pengusaha perempuan kecil dan menengah yang memainkan peran penting dan strategis dalam pertumbuhan ekonomi.
Acara sampingan ini dihadiri oleh banyak pakar, pelaku bisnis dan pemangku kepentingan terkait untuk membahas peluang, tantangan dan solusi untuk menjembatani kesenjangan antara usaha mikro perempuan, UKM dan UKM.
Sesi pertama membahas upaya percepatan mikro UKM perempuan. Sesi ini dihadiri oleh pembicara utama dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Teten Masduki dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dan Anggota Zainab Bodur Ukyai, Presiden dan CEO Kale Group. Herni Raharja, Director of Customer Development Unilever Indonesia dan Chairman of the Board of Equity, Diversity and Inclusion Astri Wahyoni, Senior Vice President Public Policy and Government Relations di Tokopedia, dan Diah Yusuf, Chairman Womenpreneurs Network Indonesia.
Sesi kedua menampilkan keynote speech oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadim McCarren dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan topik Keuangan/Investasi, Pemberdayaan Digital dan Teknologi untuk Perempuan Usaha Kecil, dengan Wakil Presiden Komisaris Kumang Budi Ariasa Kami berdiskusi itu bersama-sama. Digital Business Builder, PT Telkom (Persero) Senior Vice President Tbk bergabung dengan Naina Batra, Ketua dan CEO Asian Venture Philanthropy Network (AVPN)
, Diane Wang, CEO dan Pendiri DHGate, dan Neneng Goenadi, Managing Director Regional Grab Indonesia.
Bersamaan dengan acara ini, ditandatangani dua nota kesepahaman antara beberapa perusahaan yang bekerja untuk memajukan kewirausahaan UMKM di Indonesia, seperti Tokopedia, Unilever, Grab Indonesia, Bukalapak dan Emtek.