Spread the love

JAKARTA, – Ketua Umum Partai Nasionalis Amin Rais mengusulkan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) 2024 dengan sistem pemungutan suara elektronik berbasis blockchain, memungkinkan negara untuk berbuat lebih banyak.

Amin Rais mengatakan, “Jadi nantinya pemilu melalui electronic voting berbasis blockchain tidak hanya adil (langsung, terbuka, bebas, rahasia dan adil) tetapi juga pemilu yang dinilai sangat ekonomis dan ekonomis.” Konferensi pers virtual, Kamis, 6 Februari 2020. slot online 2022

Amin Rais mengatakan Indonesia telah berbicara sejak awal tentang bagaimana membuat pemilu yang adil dan transparan setelah rezim lama atau baru.

Menurut dia, biaya negara untuk pemilu sudah membengkak. Dia mengatakan dana besar mudah rusak.

“Uang besar biasanya menyulut sifat dasar manusia. Sebagian besar dari kita melakukan kejahatan yang termasuk dalam kategori korupsi, misalnya.”

Amin Rice berharap usulannya bisa diterima. Jadi politik Indonesia bisa sempurna karena adil dan efektif, katanya.

Selain itu, standar politik ini juga termasuk dalam negara demokrasi.

“Ini usulan. Biar banyak pihak yang bisa merespon dengan baik usulan Ummadang. Insya Allah,'” kata Amin.

Dia mengatakan usulan e-voting bisa menjadi langkah awal dalam memperbaiki pemilu tahunan Indonesia yang dipertanyakan.

Mungkin ada pencurian fakta dan perhitungan yang tidak adil,” katanya.

Ridu Rahmadi, Presiden Partai Umma (Kitum), mengatakan bahwa sistem e-voting berbasis blockchain cukup menggunakan aplikasi yang diunduh ke setiap ponsel.

“Yang dimaksud dengan e-voting secara spesifik di sini adalah cukup memilih menggunakan smartphone yang dimiliki setiap pemilih atau aplikasi yang diinstal pada smartphone mereka,” kata Lido.

Sistem tidak lagi membutuhkan perhitungan manual, kata Rideau.

Kemudian, pemilihan menggunakan pemungutan suara elektronik berbasis blockchain lebih efektif karena mengurangi biaya.

Data ini disimpan di server teknologi blockchain yang ketat. Semua blok data disimpan secara terpusat dan dihubungkan bersama.

Rideau menjelaskan, “Tidak seperti sistem TI tradisional yang hanya menggunakan satu pusat data, yang sejarahnya berakhir ketika pusat data disusupi oleh peretas, keduanya membuat sistem berbasis blockchain menjadi sangat aman dan hampir mustahil untuk diretas.” .

Rideau yakin sistem ini dapat menghemat anggaran pemilu hingga Rs 90,5 triliun.

Sistem ini juga diharapkan dapat mencegah kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *