JAKARTA, – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah warga RT 08 dan 10 RW 02 Jalan Melati 1, Cibit Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Hal itu terjadi setelah delapan warga Jalan Melati yang sebelumnya terjangkit penyakit itu dipastikan tertular virus chikungunya atau nyamuk, bukan virus hewan atau zoonosis.
Yudi Dimyati, Kasubag Jakarta Selatan, usai dikonfirmasi Jumat (3/5/2022): rekomendasi slot 2022
BACA JUGA: 8 Warga Cipete Selatan Keluhkan Penyakit Diduga Zodiak Dari Tikus Pada Maret 2022
Sudin Kesehatan Jakarta Selatan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah delapan warga yang terjangkit penyakit tersebut melalui petugas kesehatan di Puskesmas Cibit Selatan dan Puskesmas Chilandak.
Yudi mengatakan “PE dilakukan oleh petugas puskesmas dan Jumantik melakukan kegiatan sehari-hari untuk memerangi nyamuk.”
Sebelumnya, Maxi Ryan Rondonow, direktur Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Departemen Kesehatan, mengatakan tes menunjukkan delapan warga telah terpapar chikungunya atau infeksi nyamuk.
BACA JUGA: 8 Orang yang Diduga Terkena Virus dari Tikus Disarankan Tidak Bersentuhan Dengan Orang Dekat
“Studi epidemiologi menunjukkan bahwa gejala chikungunya cenderung menunjukkan hot spot dan nyeri, berlangsung lebih dari seminggu,” kata Maxi.
Namun, Maxi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil dari uji laboratorium terhadap sampel tikus tersebut.
Delapan warga Milati Sato, Cepit Selatan, Cilandak, dan Jakarta Selatan sebelumnya dilaporkan terinfeksi virus yang berasal dari tikus.
Direktur RT 08 Sufyan menjelaskan, awalnya delapan orang mengalami demam tinggi dan dalam waktu dekat mengeluh bintik-bintik merah di lengan dan kaki.
Sufyan mengatakan saat melakukan pemeriksaan pada Selasa (31/5/2022), “Demam tinggi, muncul punggung merah dengan bintik-bintik merah seperti yang terlihat sehari kemudian, dan tulangnya terluka”.
Sejak itu, banyak warga yang mengidap penyakit itu mengunjungi klinik umum dan beberapa klinik umum di dekat rumah mereka.