Medina, – Calon haji Sahti binti Rahmat Ali, 64, asal Jakarta Selatan, yang berada di kloter pertama, meninggal dunia setelah tiba di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz (AMMA). , Arab Saudi Sabtu (6/4-2022-).
Menurut informasi yang diterima dari Kepala Puskesmas di wilayah kerja Satgas Haji (Dakir), drg. Meninggalnya Agus Saltouni, Sahati, diumumkan pada pukul 13.00 waktu setempat. Agus mengatakan penyebab kematian karena gejala gagal jantung dan tekanan darah tinggi. judi togel online
“Dia memiliki riwayat penyakit jantung,” kata Agus dalam siaran persnya, Minggu (5/6/2022).
Agus juga melaporkan bahwa Sahati menunjukkan gejala hipertensi.
Sahati termasuk dalam pemberangkatan gelombang pertama Jakarta-Pondok Giok (JKG) dengan penerbangan Garuda GA-7301 yang melibatkan 393 jemaah. Pesawat lepas landas dari Jakarta pada pukul 06:05 WIB dan tiba pada pukul 11.30 KST.
Menurut Agos, Sahti Bint Rahmat Ali, pemegang paspor nomor C6495065, berasal dari Desa Hutan RT 016/005 Ragunan di Pasar Mengo, Jakarta Selatan.
Saat turun dari pesawat, Agus mengatakan bahwa Sahati masih dalam keadaan sehat. Namun, ia pingsan saat mengantre untuk pemeriksaan paspor dan visa di kantor imigrasi bandara.
“Saat almarhum dijejer, tiba-tiba pingsan dan pingsan. Tenaga medis langsung membawanya ke Puskesmas Haji. Tidak bisa ditangani dan ingin segera dibawa ke rumah sakit”, kata Agus.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, kondisi Sahati tidak membaik dan akhirnya dipindahkan ke klinik bandara.
“Saya langsung dirawat di rumah sakit. Saya tidak tahan lagi. Evo Sahati meninggal. Saya menyaksikan sendiri,” kata Agus.
Otoritas kesehatan Saudi, Haryanto Sarbin, mengeluarkan akta kematian setelah kematian Sahati, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kepala wilayah kerja bandara (Kadkar). Setelah CoD diterbitkan, Haryanto mengatakan, langkah selanjutnya adalah pemakaman.
Pemakaman Al-Baqi adalah kuburan tertua yang juga menjadi tempat makam keluarga Nabi dan para sahabatnya.
Sementara itu, Zainal, suami Sahati, 64 tahun, sangat berduka atas meninggalnya istrinya yang hendak menunaikan ibadah haji. Menurut dia, istrinya dalam keadaan sehat dan masih berada di pesawat. Menurutnya, mereka masih sempat bercanda dan berbincang.
Zainal berkata, “Ya Tuhan, maafkan aku. Sebelumnya kami masih berbicara di pesawat. Itu hanya lelucon.”
Menurut Zainal, nenek Al-Sahati, Haji Sateih, juga meninggal di Madinah beberapa tahun lalu ketika dia mencoba menunaikan haji.
“Nenek istri saya meninggal di sini beberapa tahun yang lalu saat dalam perjalanan haji,” kata Jainanal.